Skip to main content

Seharusnya Saya.....

Kemarin ada banyak hal saya pikirkan.Gimana ini, gimana itu, gimana kalau begini, gimana kalau begitu.

Sungguh akhir-akhir ini banyak hal yang perlu saya pikirkan dengan serius. Soal Kerja Industri yang sedang saya jalani, training di kantor yang selalu molor waktu dan materi, kelulusan saya, uang kuliah, dan kelulusan training ini.

Semuanya bermula dari Facebook. Penanggung jawab KI kampus menambahkan saya ke group "Kerja Industri Politeknik Telkom". Disana saya serta teman-teman menanyakan bagaimana KI yang sedang kami jalani. Setelah keluar statement bahwa "Training Kerja" tidak termasuk Kerja Industri. Wah, gimana dong? Di kantor pun trainingya molor. Kelulusan training ngga tau kapan, trainernya sibuk dengan project-project yang menumpuk, dan bagaimana nasib saya dan 6 teman saya yang lain? :(

Kalau Training Kerja ngga dianggap KI, gimana dengan nilai UTS matakuliah yang kami ambil semester ini? Karena ada peraturan KI yang bilang, bagi yang mendaftar KI setelah UTS, nilai kulaih yang diambil adalah nilai kuliah dari awal sampai UTS tersebut. Nah lhoooo.... Gimana dengan kami????

Saya juga dipusingkan dengan ketakutan saya akan kelulusan kuliahku. Apakah tahun ini, atau tahun depan? Betapa malu dan tidak maunya saya untuk lulus tahun depan. Saya mau lulus normal dengan teman-teman saya yang lain. :'(

Seharian saya memikirkan itu. Sampai disore hari, saat membuka twitter, @pepatah mengatakan
Mereka yg selalu menemukan alasan tuk bersyukur akan selalu lebih kuat daripada mereka yg hanya bisa menemukan alasan tuk mengeluh. 
Saya rasa Tuhan menegur saya dari pepatah ini. Saya kurang begitu bersyukur atas apa yang sudah saya dapatkan. Saya tidak melihat bahwa diluar sana banyak orang yang sangat sulit mendapatkan pekerjaan dan pendapatan. Saya terlalu banyak khawatir akan hari esok saya.

Minta ampun dalam hati kepada Tuhan. Tak seharusnya aku mengkhawatirkan hari esok dengan berlebih. Tuhan pasti sudah merancangkan masa depan yang cerah bagi hidup saya. Amin.

SEMANGAT, SEMANGAT! ;)

Comments

Popular posts from this blog

Jumat Agung dan Perjamuan Kudus

Hai blogger! Lama tidak menulis lagi. Saya akan lebih berusaha meluangkan waktu untuk menulis kembali. Hehe. Kemarin, kita di Indonesia ini baru aja liburan panjang. Jumat kemarin adalah tanggal merah perayaan Jumat Agung bagi umat Kristiani. Saya juga merayakannya. Jumat kemarin saya pergi ke gereja bersama mama, mengikuti kebaktian dan menjalani perjamuan kudus. Pada kepercayaan saya, Kristen Protestan, terdapat 2 sakramen yaitu sakramen Baptisan Kudus dan sakramen Perjamuan Kudus. Kalau digereja saya, HKBP, Baptisan Kudus didapatkan ketika masih kecil. Biasanya anak berumur 1-2 tahun mendapat Baptisan Kudus. Setelah cukup dewasa (umur 16-17 tahun), kami diwajibkan untuk belajar Sidi. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran menyeluruh mengenai Alkitab, hukum Tuhan, firman Tuhan, dan segala dasar-dasar kepercayaan kami. Di HKBP sendiri, kami tidak boleh menikah sebelum lulus belajar Sidi. Biasanya Belajar Sid berlangsung hampir 1 tahun. Sama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja

Product Knowledge, Segmenting, Targeting and Positioning Branding pada Levi's Company

 Product knowledge sangatlah penting untuk para produsen karena memuat informasi-informasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian. Product knowledge merupakan penjabaran dari teori perilaku konsumen yang terbagi lagi menjadi tiga bagian. Salah satu bagian ini adalah pengetahuan tentang produk yang memiliki perincian tentang jenis produk dan tingkat product knowledge. Product knowledge merujuk pada pemahaman tentang kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh konsumen mengenai produk yang meliputi produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk (Dwiastuti, Shinta, & Isaskar, 2012)  Sejarah Levi's Company Popularitas celana jeans memang tidak lagi diragukan. Penggunaan jenis celana ini dapat ditemui hampir di semua generasi, pria maupun wanita, dari anak-anak hingga orang tua. Banyak alasan mengapa celana jeans sering digunakan, salah satunya adalah karena celana ini mempunyai bahan yang tidak mudah rusak dan tahan

Brainstorming, Analisis SWOT, Strategi SO-ST-WO-WT, dan Ideasi untuk LEVI'S JEANS

Pada postingan sebelumnya, kita sudah mengenal lebih dalam mengenai produk Levi's Jeans. Setelah memahami sejarah dari produk, selanjutnya untuk memberikan ideasi bagi perusaan, kita harus memulai dari proses brainstorming, lalu analisis kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman, lalu memberikan ide bagi Levi's untuk melakukan inovasi.  Brainstorming adalah suatu rangsangan untuk membangkitkan ide kreatif dengan cara mengeksplor pemikiran sehingga struktur kognitif atau yang disebut pengetahuan utama yang relevan menjadi aktif (Stroebe, Nijstad , & Rietzschel , 2010 dalam Alrubaie dan Esther, 2014: 45) Pada perkuliahan branding yang saya ikuti, proses brainstorming dijabarkan sebagai berikut: Pada tahan preparation dan fact-finding, kelompok kami menggunakan metode 5W + 1H untuk menemukan fakta tentang produk Levi's. Berikut ini pertanyaannya: WHAT Apa saja produk Levi’s? Celana Jeans: - 501® Original - 505™ Reguler - 502™ Reguler Taper - 511™ Slim - 512™ Slim Taper - 510™ Ski