Skip to main content

Brainstorming, Analisis SWOT, Strategi SO-ST-WO-WT, dan Ideasi untuk LEVI'S JEANS

Pada postingan sebelumnya, kita sudah mengenal lebih dalam mengenai produk Levi's Jeans. Setelah memahami sejarah dari produk, selanjutnya untuk memberikan ideasi bagi perusaan, kita harus memulai dari proses brainstorming, lalu analisis kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman, lalu memberikan ide bagi Levi's untuk melakukan inovasi. 

Brainstorming adalah suatu rangsangan untuk membangkitkan ide kreatif dengan cara mengeksplor pemikiran sehingga struktur kognitif atau yang disebut pengetahuan utama yang relevan menjadi aktif (Stroebe, Nijstad , & Rietzschel , 2010 dalam Alrubaie dan Esther, 2014: 45)

Pada perkuliahan branding yang saya ikuti, proses brainstorming dijabarkan sebagai berikut:


Pada tahan preparation dan fact-finding, kelompok kami menggunakan metode 5W + 1H untuk menemukan fakta tentang produk Levi's. Berikut ini pertanyaannya:

WHAT

  • Apa saja produk Levi’s?
    Celana Jeans:
    - 501® Original
    - 505™ Reguler
    - 502™ Reguler Taper
    - 511™ Slim
    - 512™ Slim Taper
    - 510™ Skinny
    Jaket, kaos, aksesoris lainnya.

  • Apa nama PT Levi’s ?
    Levi Strauss & Co

  • Apa produk yang pertama kali dikeluarkan oleh Levi’s ?
    Levi’s 501® Original

  • Apa alasan Levi’s sering digunakan ?
    Alasan levi’s sering digunakan karena tidak mudah rusak dan tahan lama

  • Apa bahan utama levi’s?
    Bahan utama dari levi’s adalah katun

  • Apa yang menjadi alasan produk diciptakan?
    Levi berhasil menjual seluruh tekstilnya, kecuali satu bahan yang terbuat dari kain kanvas. Dari bahan yang dianggap sisa itu, kemudia Levi membuat beberapa potong celana untuk kemudian dijual kembali ke para penambang emas.

WHY
  • Mengapa Levi's begitu diminati?
    Authentic & original jeans, Good quality with more durability, Available in different sizes & styles, Casual, "Designer" jeans
  • Mengapa nama Levi’s dipilih ?
    Karena Produk Levi’s dibuat oleh seseorang bernama Levi Strauss.
  • Mengapa celana jeans Levi’s populer di kalangan penambang di Amerika ?
    Karena bahan kanvas yang memiliki ketahanan yang baik, tidak mudah rusak atau sobek. 
  • Mengapa celana jeans Levi’s diasosiasikan sebagai celana untuk kelas pekerja ?
    Karena Levi’s awalnya menjadi celana tetap para pekerja tambang.
  • Mengapa celana jeans Levi’s masih tetap eksis di industri pakaian sampai sekarang ?
    Selain dari bahan yang memiliki ketahanan yang baik, ada pula yang mengatakan karena logo yang mereka gunakan.
  • Mengapa warna merah dipilih pada logo Levi’s ?
    Karena warna merah mengandung makna gairah dan energi. Merah mengekspresikan getaran intens yang mengundang kita untuk mengambil tindakan.
  • Mengapa logo Levi’s memilih bentuk yang menyerupai sayap kelelawar ?
    Karena bentuknya meniru Arc Stitching yang muncul di saku belakang jeans.
  • Mengapa terdapat dua kuda yang menarik celana jeans ke arah yang berlawan pada logo Levi’s ?
    Karena Levi’s ingin menyampaikan pesan bahwa mereka membuat dan menjual jeans berkualitas, awet dan tahan lama.
  • Mengapa logo Levi’s begitu populer di kalangan pengguna jeans ?
    Karena logonya yang unik, menarik, mudah dibaca dan mudah diingat.
  • Mengapa Levi’s menjadi trademark jeans di Indonesia ?
    Karena jika mendengar atau melihat nama Levi’s akan mengingatkan pada sebuah jeans berkualitas.
  • Mengapa hampir semua penjahit jeans di Indonesia menggunakan nama Levi’s dalam toko mereka ?
    Karena brand image yang sudah melekat pada Levi’s adalah sebuah jeans.

WHEN & WHERE

  • Kapan Levi’s di dirikan dan dimana produk ini di dirikan ? 
    untuk sejarah Levi's dapat dilihat di postingan sebelumnya.
  • Dimana Levi’s Jeans dijual?
    available at everywhere (store in many big city)
    online market
  • Dimana channel Levi’s?
    Levi Strauss Americas (LSA) berkantor pusat di San Fransisco
    Levi Strauss Europe (LSE) berbasis di Brussel dan Levi Strauss Asia Pacific
    Middle East and Africa (LSAMA) yang berbasis di Singapore

WHO
  • Siapa pendiri Levi’s?
    Levi Strauss
  • Siapa target pasar dari Levi’s Jeans?
    upper class & middle class
    youth 
HOW
  • Sales (Bagaimana penjualan Levi’s Jeans?)
    Well controlled & systematized distribution channel
    Increase in sales channel
  • Promotion: (Bagaimana promosi yang dilakukan Levi’s Jeans?)
    Cool & trendy promotional strategy
    New products at regular intervals
    Campaigns that target youth
    Follows the current trends
Kemudian dari metode 5W 1H tersebut, kami mengumpulkan lebih banyak fakta dan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) yaitu analisis untuk mendapatkan strategi yang berguna atau efektif yang diterapkan sesuai pasar dan keadaan publik saat itu, peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dipakai untuk mengetahui lingkungan luar atau eksternal kemudian kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang didapatkan melalui analaisis dalam perusahaan atau internal. Galavan (2014). 

Berikut ini hasil pengelompokan SWOT dari Levi's Jeans:

STRENGTH
  • Pionir di industri jeans
  • Nama merek yang kuat dan merek top-of-the-mind yang popular
  • Keahlian di industri jeans
  • Saluran distribusi dan pengalihdayaan global
  • Keuangan dan akses ke modal internasional
  • Memiliki lebih dari 470 toko yang dioperasikan sendiri secara global dikelola oleh 16000+ karyawan
  • Pemasaran Levi menyertakan lagu-lagu populer dalam kampanye iklan TVC-nya
  • Memiliki lebih dari 60 pabrik di Amerika Serikat dan 25 pabrik di luar negeri
  • Levi adalah merek terbesar ke-580 di dunia. Nilai pasar perusahaan pakaian pada tahun 2021 adalah $9.559,8 juta
  • Memiliki logo yang unik dan ikonik
  • Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah robek
  • Produk awet dan tahan lama sehingga lebih ramah lingkungan (mengurangi sampah tekstil)
  • Produk dapat di-customize
  • Produk berkualitas tinggi
  • Reputasi yang baik
  • Variasi model yang menarik
WEAKNESS
  • Tekanan tinggi atas perlindungan merek
  • Meningkatnya persaingan berarti ruang lingkup terbatas untuk pertumbuhan
  • Target pasar kurang luas (menengah & menengah keatas)
  • Saluran penjualan resmi terbatas
  • Di beberapa negara tertentu memiliki pemasaran yang terbatas

OPPORTUNITY
  • Cocok untuk semua orang
  • Bertumbuhnya pasar pakaian kasual
  • Biaya produksi yang rendah di berbagai pasar internasional
  • Meningkatnya penerimaan pakaian barat di seluruh dunia
  • Masih jarang produk kustomisasi dari produk sejenis
  • Ekspansi ke pasar negara berkembang
  • Membuka toko online atau offline yang mudah diakses
  • Pemasaran digital
THREAT
  • Selera konsumen yang cepat berubah
  • Kurangnya perlindungan hak milik di beberapa negara seperti China
  • Meningkatnya persaingan dan produk pengganti
  • Biaya tenaga kerja telah meningkat di seluruh dunia, sehingga meningkatkan biaya produksi perusahaan. Hal ini berdampak pada struktur harga dan penjualan perusahaan
  • Memiliki pesaing yang memiliki harga lebih murah dan kualitas yang tidak kalah bersaing
  • Beredarnya produk palsu/KW di pasaran yang mempengaruhi citra merek
  • Penyesuaian iklan ke pasar
Langkah selanjutnya:

Dari hasil analisis SWOT tersebut, kami kemudian menyusun strategi berdasarkan matrix diatas sebagai berikut:


Kemudian, kami kembali melakukan diskusi untuk menyusun ide dan inovasi apa yang tepat untuk mengimplementasikan salah satu dari strategi yang kami susun.
Kami memilih strategi dari Strength-Threat yaitu dalam membedakan produk yang original dengan yang KW.


  • Karena banyaknya produk KW, ide dari tim kami adalah menanamkan chip pada kancing jeans yang dapat dibaca menggunakan RFID Scanner. Id tersebut kemudian dapat diinputkan pada halaman website resmi LEVI’S untuk membaca originalitas dari produknya.
  • Microchip adalah implan identifikasi frekuensi radio (RFID). Seperti namanya, chip hanya digunakan untuk tujuan identifikasi. Microchip terdiri dari chip elektronik kecil, yang masing-masing membawa nomor identifikasi unik. Terlampir dalam silinder kaca, panjangnya sekitar 11-14 mm dan tebal 2-2,3 mm, serpihannya seukuran sebutir beras. Microchip memiliki berat sekitar 0,025 gram. (source: WearToTrack)
  • Harga dari microchip ini sendiri berkisar dari 20-30 ribu rupiah (source: Tokopedia)
Semoga ide dari kelompok kami suatu hari nanti dapat direalisasikan. Amin.

Terakhir, sebagai mahasiswa saya merasa mendapat mata kuliah Branding adalah kesempatan yang menyenangkan. Karena kami diajarkan banyak analisis dan strategi agar suatu produk dapat dikenal dan melekat di benak konsumennya. Kami juga diajarkan berpikir out of the box agar dapat menciptakan ide dan inovasi yang berbeda dengan yang sudah banyak di pasaran.

Febriyanti Sitanggang
Sistem Informasi IT Telkom Jakarta
visit : 

Comments

Popular posts from this blog

Jumat Agung dan Perjamuan Kudus

Hai blogger! Lama tidak menulis lagi. Saya akan lebih berusaha meluangkan waktu untuk menulis kembali. Hehe. Kemarin, kita di Indonesia ini baru aja liburan panjang. Jumat kemarin adalah tanggal merah perayaan Jumat Agung bagi umat Kristiani. Saya juga merayakannya. Jumat kemarin saya pergi ke gereja bersama mama, mengikuti kebaktian dan menjalani perjamuan kudus. Pada kepercayaan saya, Kristen Protestan, terdapat 2 sakramen yaitu sakramen Baptisan Kudus dan sakramen Perjamuan Kudus. Kalau digereja saya, HKBP, Baptisan Kudus didapatkan ketika masih kecil. Biasanya anak berumur 1-2 tahun mendapat Baptisan Kudus. Setelah cukup dewasa (umur 16-17 tahun), kami diwajibkan untuk belajar Sidi. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran menyeluruh mengenai Alkitab, hukum Tuhan, firman Tuhan, dan segala dasar-dasar kepercayaan kami. Di HKBP sendiri, kami tidak boleh menikah sebelum lulus belajar Sidi. Biasanya Belajar Sid berlangsung hampir 1 tahun. Sama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja

Product Knowledge, Segmenting, Targeting and Positioning Branding pada Levi's Company

 Product knowledge sangatlah penting untuk para produsen karena memuat informasi-informasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian. Product knowledge merupakan penjabaran dari teori perilaku konsumen yang terbagi lagi menjadi tiga bagian. Salah satu bagian ini adalah pengetahuan tentang produk yang memiliki perincian tentang jenis produk dan tingkat product knowledge. Product knowledge merujuk pada pemahaman tentang kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh konsumen mengenai produk yang meliputi produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk (Dwiastuti, Shinta, & Isaskar, 2012)  Sejarah Levi's Company Popularitas celana jeans memang tidak lagi diragukan. Penggunaan jenis celana ini dapat ditemui hampir di semua generasi, pria maupun wanita, dari anak-anak hingga orang tua. Banyak alasan mengapa celana jeans sering digunakan, salah satunya adalah karena celana ini mempunyai bahan yang tidak mudah rusak dan tahan