Skip to main content

"Mencintai dari yang Terdekat" by Yohana Tika Agustina

Cinta tidak melulu antara laki-laki dan perempuan. Tidak hanya soal saling suka, pacaran, nikah, dan hidup bahagia selamanya. Itu cuma ada di cerita dongeng, novel, dan film roman. Cinta bukan hanya soal hidup bersama orang yang mengerti kita dan membuat kita selalu senang. Tapi begitu kita dikecewakan dan disakiti, kita pergi meninggalkan orang itu. Cinta tidak sesederhana itu. Itu sama saja mengharapkan orang yang sempurna, mustahil. Padahal kita tau hanya Tuhan yang sempurna.

Sebenarnya, cinta dimulai dari yang paling dekat dengan kita yaitu keluarga. Kita terlahir ke dunia ini karena cinta Tuhan kepada kita. Tuhan mewujudkan cintaNya dengan menganugrahkan cinta di antara kedua orang tua kita. Wujud nyata cinta itu adalah kita. Kedua orang tua kita membesarkan kita dengan cinta. Orang tua memberikan cinta mereka kepada kita, dan kita menerimanya. Seiring berjalannya waktu akhirnya kita mulai mengerti bahwa cinta bukan hanya soal menerima, tapi juga memberi. Saat itulah, kita belajar untuk membalas cinta kepada orang tua kita.

Setelah kita dewasa, kita mulai menyadari bahwa cinta bukan hanya saling memberi dan menerima. Kita juga belajar untuk memahami orang tua dan saudara kita, menerima mereka apa adanya, kadang mengorbankan perasaan kita untuk kepentingan mereka, dan banyak hal lain yang membuat kita mengerti bahwa cinta tidak selalu membuat kita bahagia. Bahkan orang yang paling terdekat sekalipun, mungkin ada kalanya mengecewakan dan menyakiti hati kita.

Jika setiap kali kita kecewa dan sakit hati atas sikap ataupun kata-kata orang lain, lalu kemudian pergi meninggalkan orang itu, maka sama saja kita lari dari masalah. Kita tidak perlu menutup mata atau melarikan diri dari masalah yang ada, tapi bukalah mata dan hadapi. Dengan begitu kita akan belajar untuk menjadi pribadi yang kuat. Dan yang paling penting adalah kita belajar untuk mencintai orang-orang yang hidup bersama kita dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki. Kalau kita sudah berhasil mewujudkannya di lingkungan rumah, semoga kita berhasil mempraktekkannya di lingkungan sosial kita. Selamat mencintai :)
 -yo-

Comments

Popular posts from this blog

Jumat Agung dan Perjamuan Kudus

Hai blogger! Lama tidak menulis lagi. Saya akan lebih berusaha meluangkan waktu untuk menulis kembali. Hehe. Kemarin, kita di Indonesia ini baru aja liburan panjang. Jumat kemarin adalah tanggal merah perayaan Jumat Agung bagi umat Kristiani. Saya juga merayakannya. Jumat kemarin saya pergi ke gereja bersama mama, mengikuti kebaktian dan menjalani perjamuan kudus. Pada kepercayaan saya, Kristen Protestan, terdapat 2 sakramen yaitu sakramen Baptisan Kudus dan sakramen Perjamuan Kudus. Kalau digereja saya, HKBP, Baptisan Kudus didapatkan ketika masih kecil. Biasanya anak berumur 1-2 tahun mendapat Baptisan Kudus. Setelah cukup dewasa (umur 16-17 tahun), kami diwajibkan untuk belajar Sidi. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran menyeluruh mengenai Alkitab, hukum Tuhan, firman Tuhan, dan segala dasar-dasar kepercayaan kami. Di HKBP sendiri, kami tidak boleh menikah sebelum lulus belajar Sidi. Biasanya Belajar Sid berlangsung hampir 1 tahun. Sama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja

Product Knowledge, Segmenting, Targeting and Positioning Branding pada Levi's Company

 Product knowledge sangatlah penting untuk para produsen karena memuat informasi-informasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian. Product knowledge merupakan penjabaran dari teori perilaku konsumen yang terbagi lagi menjadi tiga bagian. Salah satu bagian ini adalah pengetahuan tentang produk yang memiliki perincian tentang jenis produk dan tingkat product knowledge. Product knowledge merujuk pada pemahaman tentang kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh konsumen mengenai produk yang meliputi produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk (Dwiastuti, Shinta, & Isaskar, 2012)  Sejarah Levi's Company Popularitas celana jeans memang tidak lagi diragukan. Penggunaan jenis celana ini dapat ditemui hampir di semua generasi, pria maupun wanita, dari anak-anak hingga orang tua. Banyak alasan mengapa celana jeans sering digunakan, salah satunya adalah karena celana ini mempunyai bahan yang tidak mudah rusak dan tahan

My Dreams

Hari ini, entah kenapa gw lagi pengen banget menumpahkan isi pikiran gw saat ini ke dalam blog. gw pun bosen facebookan, twitteran, dan ngga lagi ada temen chatting.... So, here I am. Kemaren sore, waktu ujan-ujanan dan harus bawa barang buanyak sekali dari Bandung, gw sempet kepikiran andai gw punya mobil... pasti ngga begini. Hehehe. Dan ngga jarang lho, keadaan sulit membuat gw mempunyai beberapa impian. Apa aja itu? Ini dia. 1. Sarjana Balik lagi ke keinginan gw dari kecil. Gw mau jadi sarjana. Ngga cuma diploma. Bahkan gw pengen banget punya gelar master dan ahli di bidang yang gw tekunin. Ini impian yang kayaknya harus banget gw gapai. Amin. Mudah-mudahan gw bisa ngejalanin kewajiban yang gw buat sendiri ini. Haha. 2. Skin Care Bukan hal yang tidak beralasan. Gw memang butuh ini. Gw sendiri udah cape ngurusin jerawat dan muka berminyak yang makin lama makin ganggu. Hal tersebut selalu ngebuat gw sendiri ngga pede dengan penampilan gw. Dan wanita mana sih yang ngga ing