Skip to main content

Product Knowledge, Segmenting, Targeting and Positioning Branding pada Levi's Company

 Product knowledge sangatlah penting untuk para produsen karena memuat informasi-informasi yang mendorong terjadinya suatu pembelian. Product knowledge merupakan penjabaran dari teori perilaku konsumen yang terbagi lagi menjadi tiga bagian. Salah satu bagian ini adalah pengetahuan tentang produk yang memiliki perincian tentang jenis produk dan tingkat product knowledge. Product knowledge merujuk pada pemahaman tentang kumpulan berbagai informasi yang diterima oleh konsumen mengenai produk yang meliputi produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk dan kepercayaan mengenai produk (Dwiastuti, Shinta, & Isaskar, 2012) 

Sejarah Levi's Company

Popularitas celana jeans memang tidak lagi diragukan. Penggunaan jenis celana ini dapat ditemui hampir di semua generasi, pria maupun wanita, dari anak-anak hingga orang tua. Banyak alasan mengapa celana jeans sering digunakan, salah satunya adalah karena celana ini mempunyai bahan yang tidak mudah rusak dan tahan lama. Tidak mengherankan jika banyak orang yang menggunakan celana jeans di hampir segala situasi dan kondisi.

Foto: Levi Strauss. Dok: Wikimedia Commons


Pembuatan celana jeans ini sendiri dimulai dari seorang bernama pria asal Jerman, Levi Strauss. Kala itu Levi yang berusia 20 tahun pergi ke San Francisco pada tahun 1847 dengan membawa beberapa potong tekstil yang akan ia jual. Saat itu, menjadi penambang emas adalah pekerjaan yang mainstream di Amerika Serikat. Levi mencoba peruntungannya dengan menjual tekstil yang ia bawa dari Jerman ke para pekerja tambang emas. Levi berhasil menjual seluruh tekstilnya, kecuali satu bahan yang terbuat dari kain kanvas. Dari bahan yang dianggap sisa itu, kemudian Levi membuat beberapa potong celana untuk kemudian dijual kembali ke para penambang emas. Pada desain celana tersebut, terdapat saku kecil untuk mengantongi emas. Celana tersebut ternyata mendapat sambutan yang positif dari para penambang. Para penambang menyukai celana tersebut karena bahan kanvas yang memiliki ketahanan yang baik, tidak mudah rusak, atau sobek. 

Foto: Para penambang emas menggunakan celana jeans. Dok: Wikimedia Commons

Levi kemudian melakukan improvisasi dengan menggunakan bahan lain yang dipesan dari Genoa, Italia. Bahan itu bernama ‘bleu de Genes’, yang kemudian dikenal dengan ‘blue jeans’. Levi mulai memproduksi celana jeans dalam jumlah banyak. Tidak lama celana jeans buatan Levi menjadi kian populer dan menjadi celana tetap para pekerja tambang. Hal ini juga secara otomatis berimbas pada status sosial dan ekonomi yang diasosiasikan bahwa celana jeans merupakan celana untuk kelas pekerja. Minat akan celana jeans buatan Levi semakin meluas pada masa perang dunia, di mana para pasukan militer Amerika Serikat kala itu celana jeans saat tidak sedang bertugas. 

Setelah perang dunia, sekitar tahun 1950-an, celana jeans menjadi salah satu jenis celana yang wajib dimiliki kalangan muda di Amerika Serikat. Hal tersebut dipicu karena artis Amerika Serikat, James Dean kedapatan mengenakan celana jeans yang terlihat keren dan menciptakan tren baru saat itu. Pada tahun akhir 1960-an dan awal 1970-an, gaya hidup menggelandang ala hippy menciptakan kreasi baru yaitu mengenakan celana jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat.

Sekarang, celana jeans telah menjadi bagian dari fashion dan dikenakan oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa mengenal status. Penggunaan bahan serupa melahirkan banyak produk inovasi yang bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Tidak hanya berbentuk celana, jeans juga dibuat sebagai jaket, topi hingga dompet.

Sumber: https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-celana-jeans-1ubE8202hY7/full

Fakta tentang Jeans Levi’s

1873, jeans biru lahir

Foto: Levis Vintage. Dok: idntimes.com

Pada tahun 1973, Levi Strauss dan Jacob Davis, pendiri Levi’s mematenkan rivet yang ditanamkan pada celana. Inilah cikal bakal dari jeans biru dan 50. Saat itu, celananya hanya memiliki satu kantong di bagian belakang dengan jahitan logo arc ciri khas Levi’s, kantong untuk jam saku di bagian depan, kancing untuk suspender, serta sebuah rivet di bagian dekat selangkangan. Levi’s memberikan kode XX pada celana ini.

1886, gambar The Two Horse yang ikonik pada leather patch

Foto: Levis Logo. Dok: idntimes.com

Untuk mendemonstrasikan kekuatan celana ini sebagai celana kerja, Levi’s menggunakan gambar dua kuda yang saling menarik celana jeans. Ini seakan menggambarkan bahwa celana Levi’s itu sangat durable. Logo ini pun dipatenkan sekitar tahun 1890 dan dipakai di semua leather patch celana Levi’s hingga sekarang.

 

1890, pemberian kode 501 pertama kali digunakan

Foto: 501-original-fit-jeans-new-chapter. Dok: idntimes.com

Di tahun ini, hak paten penggunaan rivet menjadi milik publik sehingga Levi’s bukanlah pemegang eksklusif pakaian yang menggunakan rivet. Empat tahun setelah kemunculan celana jeans, Levi’s meninggalkan kode “XX” dan menggantinya secara permanen menjadi 501.

Karena pada tahun 1906 terjadi kebakaran hebat hingga catatan sejarah mengenai Levi’s banyak yang hilang, tidak ada yang mengetahui bagaimana asal muasal dari logo arc yang ikonik tersebut, bahkan alasan penamaan “501” hingga sekarang tidak diketahui.

1944, Perang Dunia II membuat Levi’s menyederhanakan desain jeansnya

Foto: levis-vintage-clothing-1944-501-rigid-denim. Dok: idntimes.com

Untuk menghemat bahan baku, beberapa perubahan dibuat selama produksi di zaman Perang Dunia ke II. Salah satunya adalah menghilangkan penggunaan rivet untuk menghemat logam. Selain itu di bagian belakang, logo arc khas Levi’s juga semacam disablon, bukan dijahit. Itulah mengapa di toko secondhand, jika kamu menemukan celana jeans vintage Levi’s yang logo arc di kantong belakangnya sudah mulai pudar, itu tandanya jeans tersebut diproduksi saat Perang Dunia II.

 

1954, pengenalan varian 501Z yang menggunakan resleting

Foto: levis-501Z. Dok: idntimes.com

Sejak dulu, Levi’s 501 selalu menggunakan kancing alih-alih menggunakan resleting. Tahun 1954 adalah tahun pertama Levi’s memperkenalkan 501Z yang mulai menggunakan resleting. Di Amerika pun saat itu masih banyak yang belum familiar dengan penggunaan kancing untuk menutup celananya. Oleh sebab itu lahi 501Z diluncurkan. Sayangnya, model resleting tidak bertahan lama dan 501 kembali menggunakan kancing.

1966, penyempurnaan model hingga sekarang

Foto: levis-2015. Dok: idntimes.com

Di tahun ini, jeans 501 kembali disempurnakan. Rivet di bagian belakang saku celana pun dihilangkan. Alasannya adalah saat duduk, rivet yang terdapat di celana jeans milikmu itu dapat dengan mudah menggores beberapa furniture yang sedang diduduki. Nah, penyempurnaan pada celana model tahun 1966 inilah yang menjadi standar Levi’s 501 yang sekarang serta beberapa celana jeans lainnya.

Sumber: https://www.idntimes.com/men/style/jordhi-farhansyah/sejarah-levis/6


Fitur Pada Jeans

Zipper: mulai digunakan untuk mengganti button untuk mengaitkan pinggang pada jeans
Rivet: untuk mengencangkan jahitan pada bagian saku agar tidak mudah sobek
Arcuate: aksen jahit pada saku belakang yang menjadi identitas dan ciri khas pada setiap merk jeans
Watch Pocket: awalnya digunakan untuk menyimpan jam. Namun dalam perkembangannya digunakan juga untuk menyimpan benda-benda kecil seperti koin, korek, dan lain-lain

Evolusi Logo Levi

Selama hampir 150 tahun, Levi's telah memiliki sekitar delapan desain ulang yang unik. Beberapa dari desain yang diperbarui ini rata-rata, namun yang lain mengagumkan. Mari kita lihat perjalanan logonya secara singkat.  

Foto: Desain Logo Levi’s dari awal sampai sekarang. Dok: https://blog.logomyway.com

1853 hingga 1892—The Maiden Wordmark

Logo resmi pertama perusahaan adalah logotype wordmark. Ini terdiri dari persegi panjang sempit dengan nama pemiliknya—Levi Strauss dalam huruf besar semua. Logo tersebut juga berisi simbol – & dan Co. Di ujung yang paling ekstrem adalah angka—16 dan 14. Simbol itu memiliki skema warna monokrom. 

1892 hingga 1925—The Two-Horse Emblem

Dari periode ini, Levis mengadopsi logo gambar. Orang terkenal menyebutnya "The Two Horse Brand." Lambang itu menunjukkan dua kuda dan pemiliknya menarik jeans ke arah yang berlawanan. Di atas kuda dan penunggangnya ada nama mereknya. Itu juga termasuk prasasti lain dan tanggal mematenkan paku kelingnya. Logo ini menarik bagi para melek huruf, buta huruf, dan penutur bahasa Inggris non-pribumi. Itu datang dalam palet warna hitam dan putih. 

1925 hingga 1929—The Red Levi’s Insignia

Selama empat tahun, raksasa pakaian itu mengadopsi jenis logo baru. Perusahaan menggunakan tanda kata sederhana yang mengeja namanya dengan huruf merah tebal. Tipografi ini berada di latar belakang yang samar dengan garis hitam. Itu adalah pengganti yang cocok untuk logo foto karena jeans telah menjadi terkenal. 

1929 hingga 1943—The Blue & White Levi Logo

Perusahaan memiliki pembaruan ketiga. Kali ini, ia memilih tanda tangan wordmark sederhana berwarna putih dan biru yang tebal. Versi logo ini merupakan kependekan dari nama pemilik. Dan itu datang dengan tagline—America's Finest Overall dengan semua huruf kapital. Perancang memasang huruf pada bingkai persegi panjang oranye. 

1943 hingga 1949—The Dark Blue Levi Symbol

Setelah 14 tahun, perusahaan mengubah desain logonya. Itu pergi untuk bingkai kuning dengan nama depan pemilik. Huruf-hurufnya huruf besar, tebal, dan biru tua. Itu membuat tagline tetap dalam huruf besar—America's Finest Overall dalam warna terang. 

1949 hingga 1954—The Red & White Levi Symbol

Pada tahun 1949, perusahaan mendesain ulang logo khas Levi. Bingkai merah dengan huruf besar berwarna putih, Levi's, menjadi wajah merek tersebut. Itu adalah periode setelah Perang Dunia Kedua. Merek dagang berisi prasasti dan elemen desain lainnya. 

1954 hingga 1969—The Vintage Levi Symbol

Perusahaan menyempurnakan logo sebelumnya: Latar belakang merah menjadi lebih cerah. Dan hurufnya lebih tajam dan halus. Di bawah nama merek ada frasa—Vintage Clothing. Ini menampilkan font sans-serif yang sederhana dan mudah dibaca. Semua huruf dalam logo adalah topi dan putih. 

1969 hingga 2003—The Light Red Batwing Icon

Logo bergaya merek muncul. Levis menyebutnya sebagai Batwing karena terlihat seperti sayap kelelawar yang menyebar. Logo terkenal ini terdiri dari bingkai merah terang di sekitar nama perusahaan dengan warna putih: Jenis huruf semuanya kapital kecuali huruf—e. Logonya ramping, minimalis, dan serbaguna.   

2003 hingga Saat Ini—The Dark Red Batwing Levi Icon

Logo batwing yang cerah mewakili merek selama sekitar 34 tahun. Setelah waktu yang lama, itu mengalami penyegaran kecil. Perancang memilih latar belakang merah tua dan mengurangi ketinggian jenis huruf. Kontras antara huruf merah tua dan putih memperkuat tampilan logo. 

Elemen Desain Logo Levi's


Warna Levi's saat ini memiliki tiga elemen grafis—dua warna dan satu jenis huruf. Tapi ini tidak terjadi dengan sebagian besar desain logonya. Perubahan logo pertamanya memiliki banyak fitur yang bertentangan dengan aturan branding saat ini. Namun, itu membantu merek mencapai tujuannya. Di bawah ini kita dapat mempelajari elemen grafis vital yang digunakan Levi's untuk desain logonya. 

Simbol dan Bentuk Levi's

  1. Sebuah Persegi Panjang:

Anda dapat melihat persegi panjang di sebagian besar desain logo Levi. Juga, ini adalah salah satu bentuk yang paling banyak digunakan dalam branding. Sebuah persegi panjang mengungkapkan stabilitas, keamanan, dan jaminan. Levi's menggunakan bingkai sebagai bantuan latar belakang untuk desain logonya, dan meningkatkan elemen desain di dalamnya. 

  1. Apa arti dua kuda di Logo Levi?

Foto: The Two-Horse Emblem. Dok: https://blog.logomyway.com

Seekor kuda melambangkan kebebasan, gerakan, dan kekuatan. Itu juga selaras dengan kepercayaan diri, keluhuran, dan daya tahan. Levi's menggunakan dua kuda yang menarik celana jinsnya ke arah yang berlawanan. Pesannya sederhana—Kami membuat dan menjual jeans berkualitas, tahan lama, dan tahan lama. Mengenakan celana jeans juga membantu kita untuk bergerak cepat dan bekerja dengan cerdas.  

  1. Sayap Kelelawar:

Logo ikonik Levi terlihat seperti penyebaran sayap kelelawar. Itu adalah nama yang terinspirasi oleh simbol batman. Bentuknya meniru Arc Stitching yang muncul di saku belakang jeans. 

Warna Logo Levi's

  1. Warna merah:

Rona yang menonjol pada logo Levi adalah merah. Itu selaras dengan gairah dan energi. Merah mengekspresikan getaran intens yang mengundang kita untuk mengambil tindakan. Beberapa emosi positifnya termasuk kepercayaan diri, cinta, dan kekuasaan. Di sisi lain, itu menyampaikan kemarahan, balas dendam, dan bahaya. 

  1. Warna putih:

Rona kepolosan dengan anggun melukiskan nama merek di sebagian besar logonya. Ini memberi warna lain keseimbangan keindahan dan kejelasan yang tepat. Warna putih mempromosikan kemurnian, kebersihan, dan kesederhanaan. Itu juga dapat memancarkan rasa kesempurnaan, harapan, dan keterbukaan pikiran. 

  1. Warna biru:

Logo Levi's tahun 1929 dan 1943 memiliki warna kepercayaan yang menampilkan karisma mereknya. Biru beresonansi dengan kedamaian, kesetiaan, dan ketenangan. Rona badan air juga dapat menginspirasi ketenangan, kepercayaan diri, dan stabilitas. 

  1. Warna kuning:

Levi's menggunakan latar belakang kuning untuk simbol tahun 1943 hingga 1949. Kuning melambangkan warna kebahagiaan dan harapan. Anda juga dapat menggunakannya untuk mengekspresikan kreativitas, kehangatan, dan kecerdasan. Warna sinar matahari juga bisa memancarkan emosi negatif. Ini termasuk kehangatan, penipuan, dan egoisme. 

  1. Warna hitam:

Warna kegelapan, hitam, mengekspresikan keanggunan, kekuatan, dan kepemimpinan. Ini adalah warna yang mengintimidasi yang membangkitkan misteri, kekuatan, dan prestise. Beberapa emosi negatifnya termasuk kesedihan, depresi, dan pesimisme. Logo kedua Levi, merek kuda, memiliki elemen grafis hitam dengan latar belakang putih. 

Font Logo Levi's

Levi's adalah penggemar font sans–serif: Levi's telah menggunakan versi yang berbeda dalam desainnya yang paling awal. Kita dapat menautkan font sans–serif khusus saat ini ke URW Linear Wide Ultra Bold, yang dirancang Albert Jan Pool.

Sumber : https://blog.logomyway.com/levi-logo/


Tagline “Live in Levi’s”

In September 2011, CEO went on a listening tour, spending an hour with each of the company’s top 60 executives.
In just 18 months he had to let go 80% executives for their poor performance. Number was pretty high to shock him.

He then set up in an in-home visit and started asking questions about lifestyle and interests to what products do their consumers use.
The customer he met with was a 29-year-old professional woman from an upper-middle-class family. She had multiple brands. Then she said, “You wear other jeans, but you live in Levi’s.”

To him, her line brought goosebumps as her words captured the essence of the brand. ‘Live in Levi’s’ became their #advertising tagline.

Levi's Fashion for Children, Young Generation, and Grany




Segmenting


Target Market
Harga jeans Wanita Maret 2022. Dok: https://levi.co.id


Levi's Company terutama menargetkan mereka yang berpenghasilan tinggi. (Target Market)
Levi's memasarkan produknya dengan harga yang berbeda untuk melayani masyarakat berpenghasilan menengah. (Target Audience)
Pangsa pasar terbesar perusahaan terdiri dari kaum muda.

Market Positioning
  • Awalnya, Levi's memposisikan dirinya sebagai simbol kehidupan yang mandiri dan pakaian yang awet. Selain itu, perusahaan memposisikan produknya sesuai untuk pakaian santai. 
  • Kemudian, di era Baby Boomers, perusahaan memposisikan pakaiannya sebagai pakaian yang keren.
  • Saat ini, perusahaan memposisikan pakaiannya sebagai pakaian yang “sexy, flirting, and free”.
  • Saat ini, Levi's memposisikan dirinya berdasarkan target pasar dan lokasi geografis. 
    • Di pasar Amerika Serikat, perusahaan memposisikan produknya sebagai produk yang murah dan cocok untuk pakaian santai. 
    • Di sisi lain, Levi's memposisikan pakaiannya sesuai dengan prestise di pasar Rusia, Spanyol, dan negara-negara di Asia.

Febriyanti Sitanggang
Sistem Informasi IT Telkom Jakarta

Visit

Comments

Popular posts from this blog

Jumat Agung dan Perjamuan Kudus

Hai blogger! Lama tidak menulis lagi. Saya akan lebih berusaha meluangkan waktu untuk menulis kembali. Hehe. Kemarin, kita di Indonesia ini baru aja liburan panjang. Jumat kemarin adalah tanggal merah perayaan Jumat Agung bagi umat Kristiani. Saya juga merayakannya. Jumat kemarin saya pergi ke gereja bersama mama, mengikuti kebaktian dan menjalani perjamuan kudus. Pada kepercayaan saya, Kristen Protestan, terdapat 2 sakramen yaitu sakramen Baptisan Kudus dan sakramen Perjamuan Kudus. Kalau digereja saya, HKBP, Baptisan Kudus didapatkan ketika masih kecil. Biasanya anak berumur 1-2 tahun mendapat Baptisan Kudus. Setelah cukup dewasa (umur 16-17 tahun), kami diwajibkan untuk belajar Sidi. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran menyeluruh mengenai Alkitab, hukum Tuhan, firman Tuhan, dan segala dasar-dasar kepercayaan kami. Di HKBP sendiri, kami tidak boleh menikah sebelum lulus belajar Sidi. Biasanya Belajar Sid berlangsung hampir 1 tahun. Sama seperti sekolah pada umumnya. Hanya saja

My Dreams

Hari ini, entah kenapa gw lagi pengen banget menumpahkan isi pikiran gw saat ini ke dalam blog. gw pun bosen facebookan, twitteran, dan ngga lagi ada temen chatting.... So, here I am. Kemaren sore, waktu ujan-ujanan dan harus bawa barang buanyak sekali dari Bandung, gw sempet kepikiran andai gw punya mobil... pasti ngga begini. Hehehe. Dan ngga jarang lho, keadaan sulit membuat gw mempunyai beberapa impian. Apa aja itu? Ini dia. 1. Sarjana Balik lagi ke keinginan gw dari kecil. Gw mau jadi sarjana. Ngga cuma diploma. Bahkan gw pengen banget punya gelar master dan ahli di bidang yang gw tekunin. Ini impian yang kayaknya harus banget gw gapai. Amin. Mudah-mudahan gw bisa ngejalanin kewajiban yang gw buat sendiri ini. Haha. 2. Skin Care Bukan hal yang tidak beralasan. Gw memang butuh ini. Gw sendiri udah cape ngurusin jerawat dan muka berminyak yang makin lama makin ganggu. Hal tersebut selalu ngebuat gw sendiri ngga pede dengan penampilan gw. Dan wanita mana sih yang ngga ing